Tuesday, September 18, 2007


Tanah Jawa

Sekejap kulihat bayang keangkuhan
Selangkah kupandang, terbersit kegamangan
Hari itu langit cerah...
Matahari tanah Jawa hampir meredup

Yang kutahu wajahmu tanpa pesona.

Suara indah air memecah keheningan
Perahu dan dayung mendekapku indah
Perlahan langit memutar hari
Hiasan lampu kunang-kunang menepis kesunyianku




Hari itu kutemukan kedamaian
Sesekali angin membelai keningku
Saat kugelisah bintang selalu tersenyum
Lagi-lagi air mengajakku bermain
Hari itu aku bahagia

Yang kutahu wajahmu tanpa pesona

....

Waktu telah berganti lambat sekali
Matahari tanah Jawa sedang bermain dengan awan
Saat kulihat Maha Patih Gajahmada dengan kudanya
Terasa indah imajinasiku yang nyata

Apakah aku sedang berada di negeri khayalku??
Mengapa Indah sekali???

Rasanya tak ingin aku kembali
Aku ingin melihat sang Raja Jayanegara
Dengan pasukan Bhayangkaranya
Berkuda keliling desa Majapahit
Menyapa rakyatnya dengan hati

Heii...
Kau rusak imajinasiku
Kau bawa lagi aku kealam nyata
Kau bacakan semua impianmu

Kau tahu??
Semua itu sungguh mulia

Kau tunjukkan arti hidup
Melalui wajah polos seorang anak
Kau tunjukan aku makna cinta
Melalui tangan kasar seorang nenek
Kau tunjukan aku arti kebahagiaan
Melalui bilik bambu yang telah usang

Aku menikmati sekali hari itu
Senikmat teh pahit buatan seorang nenek
Terimakasih atas pelajaran tentang hidup
Terimakasih atas pelajaran tentang kesederhanaan

Tapi mengapa tiba-tiba kau berteriak keras sekali tanpa suara
Apakah.... Ini gamangmu?

Kini aku tahu bahwa hatimu penuh pesona

Bayangan keangkuhan itu hanyalah ketakutanmu
Atau mungkin justru kekuatanmu

Kini aku tahu, hatimu sungguh penuh pesona

Terimakasih untuk hari yang luar biasa

(terinsiprasi dari seorang teman di tanah Jawa yang sangat jaim didepan rakyatnya)

No comments: